Subang – 30 September 2025. Radio Benpas Subang menghadirkan Talkshow Lekat edisi Selasa (30/9) bersama jajaran pimpinan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Nahdlatul Ulama (STEINU) Subang. Acara ini dipandu oleh penyiar Aldi Fahriansyah dengan narasumber Dr. Muhajirin, S.Pd., M.Pd. (Wakil Ketua I Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kewirausahaan STEINU Subang), Sadath M. Nur, S.H.I., M.H. (Ketua P3M sekaligus Ketua Panitia Wisuda Perdana STEINU), serta H. Dadan Hamdani, S.Ag., ST., M.Pd. (Plt. Kaprodi Ekonomi Syariah STEINU). Hadir pula Wakil Ketua II STEINU yang juga Asisten Daerah Administrasi Umum Kabupaten Subang, H. Dadang Kurnianudin, S.IP, M.Si.
Menurut Dadan Hamdani, STEINU Subang bermula dari gagasan Nahdlatul Ulama untuk mendirikan perguruan tinggi berbasis tarbiyah. Namun, melihat kebutuhan zaman, fokus diarahkan ke ekonomi Islam dengan dua program studi: Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah. “Sejak 2019 kami mulai menerima mahasiswa, dan tahun ini akan menggelar wisuda perdana,” ungkapnya.
Wakil Ketua I, Dr. Muhajirin, menegaskan visi STEINU untuk menjadi kampus unggul dan berdaya saing di tahun 2033. Pihaknya pun fokus pada penguatan kajian ekonomi syariah dan perbankan Islam. Ke depan, akan dibuka program studi baru seperti Hukum Ekonomi Islam dan Manajemen Haji serta Umrah.
Ketua P3M, Sadath M. Nur, menambahkan bahwa lembaga yang dipimpinnya menjadi pusat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kami tidak hanya fokus pada riset, tetapi juga pengabdian masyarakat. BP4D Kabupaten Subang sudah menjalin MoU penelitian dengan STEINU. Kami juga bekerja sama dengan BSI, Al Madani, dan ke depan dengan Kadin maupun Apindo,” katanya.Ia menekankan tiga pilar utama P3M: penguatan riset berbasis kebutuhan lokal, pemberdayaan ekonomi umat, serta membangun jaringan kolaboratif. Apalagi menurutnya, Subang sedang berkembang menjadi kawasan industri sehingga STEINU hadir untuk memperkuat daya saing dengan perspektif ekonomi syariah.
STEINU Subang saat ini berakreditasi “Baik” dengan biaya kuliah terjangkau, yakni Rp2.900.000 per semester, bahkan ada kebijakan potongan UKT sebesar 50 persen pada tahun ini. Kurikulumnya berbasis Outcome Based Education (OBE) dan didukung tenaga pengajar berkompeten, termasuk tiga dosen bergelar doktor. Kampus yang berlokasi di Ponpes At-Tawazun, Kalijati, ini juga menawarkan suasana Islami, kondusif, dan membangun akhlakul karimah. Mahasiswa mendapat akses beasiswa (termasuk rencana kerja sama dengan BAZNAS), tracer study, hingga dukungan karier pasca-lulus. “Alumni STEINU harus mampu menciptakan lapangan kerja, bukan hanya mencari kerja,” tambah Dadan.